Blog
October 4, 2024

Apa Itu Istilah Cut and Fill dan Bagaimana Prosesnya?

Dalam dunia konstruksi penting dilakukan sebuah persiapan dan perencanaan yang matang terlebih dahulu. Dalam persiapan lahan untuk konstruksi tersebut dikenal sebuah proses cut and fill. Cut and Fill atau Cutting (menggali) dan Filling (menimbun) merupakan proses penggalian tanah dari suatu tempat kemudian diambil dan dipindahkan yang nantinya digunakan untuk menimbun tanah di tempat yang lain.

Pekerjaan cut and fill sangat penting dalam persiapan konstruksi untuk memperoleh elevasi yang dibutuhkan. Biasanya cut and fill digunakan untuk meratakan tanah agar proses konstruksi dapat berjalan dengan lancar. Dengan melakukan cut and fill, area tanah konstruksi dapat dikondisikan untuk menyangga bebatuan di sekitarnya agar tidak terjadi longsor atau amblas. Sehingga baik perhitungan maupun pengerjaan dari cut and fill harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari kesalahan dalam proses selanjutnya.

Survey Kondisi Tanah

Sebelum melakukan proses cut and fill perlu diketahui bagaimana kondisi tanah yang akan dilakukan pekerjaan tersebut. Tanah berasal dari pelapukan batuan dimana dalam prosesnya membutuhkan bantuan organisme. Tanah merupakan material yang terdiri dari beberapa mineral-mineral padat, bahan padat organik, air dan udara. Terdapat berbagai jenis tanah seperti tanah pasir, tanah lumpur, tanah lempung, tanah lanau dan sebagainya. Setiap jenis tanah memiliki karakteristik yang berbeda-beda mulai dari komposisi mineral, warna hingga ukuran partikel pembentuknya.

Perbedaan karakteristik tanah mempengaruhi kondisi tanah. Beberapa kondisi tanah diantaranya adalah kondisi asli dimana keadaan tanah belum dilakukan pengerjaan sama sekali. Kondisi ini digunakan sebagai dasar perhitungan jumlah penggalian. Selanjutnya ketika pengambilan tanah menggunakan alat berat, terjadi penambahan rongga udara diantara partikel-partikel tanah. Setelah itu dilakukan pemadatan saat penimbunan yang juga mengubah volume tanah dari kondisi sebelumnya. Perbedaan kondisi-kondisi tersebut dapat mempengaruhi volume tanah sehingga proses distribusi galian dan timbunannya juga harus menyesuaikan. 

Pengukuran Lahan

Setelah diketahui kondisi tanah selanjutnya adalah proses pengukuran lahan. Sebelum melakukan cut and fill terlebih dahulu dilakukan pengukuran secara langsung di lapangan untuk memperoleh data yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan volume cut and fill. Saat membuka lahan baru untuk kegiatan konstruksi, kondisi area lahan biasanya tidak rata dan memiliki kontur tanah yang beragam sehingga perlu dilakukan pengukuran.

Pengukuran lahan dilakukan oleh surveyor secara manual menggunakan alat GPS atau theodolite untuk memperoleh data yang akurat. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kontur tanah dan batas lahan yang akan digunakan. Dengan adanya data ini maka proses cut and fill dapat direncanakan sesuai dengan kebutuhan.

Pengolahan Data, Perencanaan dan Eksekusi

Setelah diperoleh data hasil pengukuran, selanjutnya data tersebut diolah dengan melakukan perhitungan volume yang menyesuaikan situasi lahan di lapangan. Besar volume cut and fill akan mempengaruhi besar dana yang dibutuhkan sehingga perhitungan ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak menimbulkan kerugian. Hasil pengolahan data cut and fill kemudian disajikan dalam bentuk visual menggunakan bantuan program seperti Microsoft Excel dan AutoCAD. Selanjutnya visualisasi tersebut dianalisis dan diperhitungkan bagian mana saja yang perlu dilakukan galian maupun timbunan. Hasil ini yang kemudian akan digunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan proses cut and fill di lapangan.

Pengerjaan cut and fill membutuhkan beberapa jenis alat berat untuk mempermudah pelaksanaanya. Beberapa alat diantaranya adalah excavator, bulldozer dan dump truck. Pertama-tama dilakukan pengerukan material tanah atau pasir (cut) menggunakan excavator. Hasil pengerukan tersebut kemudian dipindahkan menggunakan dump truck menuju tempat timbunan yang telah direncanakan sebelumnya. Dump truck akan menumpahkan material tanah atau pasir hasil galian pada suatu titik lokasi. Setelah tanah ditimbun pada tempatnya selanjutnya adalah proses perataan yang dilakukan menggunakan bulldozer. Bulldozer memiliki penggerak dan kemampuan dorong yang dapat digunakan dalam proses penimbunan (fill).

Pekerjaan cut and fill bukan pekerjaan sederhana. Proses ini memerlukan banyak tenaga dari manusia maupun alat berat. Pelaksanaannya pun membutuhkan perencanaan yang matang agar tidak terjadi kesalahan dan kerugian yang dapat berimbas pada proses selanjutnya. Untuk itu dibutuhkan pekerja yang ahli di bidangnya agar pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan benar.

Continue reading

Pemasaran Sonar
Sonar Nusantara Indonesia
Sonar Nusantara Indonesia
Halo
Apa yang bisa kami bantu?
Mulai Obrolan Whatsapp