Blog
January 5, 2023

Disini Nggak Hujan, Kok Disana Hujan? Kenapa Intensitas Hujan Tiap Daerah Berbeda beda?

Pernah nggak sih kamu lagi jalan ke suatu tempat, terus kamu liat langit mendung gelap di kejauhan, padahal di tempat kamu berdiri langit cerah-cerah aja? Atau kamu lagi di rumah, panas terik, tapi dapet kabar kalau temanmu yang cuma beberapa kilometer jauhnya kehujanan?

Fenomena ini emang sering bikin kita bertanya-tanya. Tapi tenang, ini bukan sulap atau keajaiban cuaca—ada alasan ilmiahnya, kok. Nih #SONARKasihTau penyebabnya!

Perbedaan intensitas hujan pada tiap daerah adalah hal yang sangat mungkin terjadi. Bahkan dalam satu kota pun bisa beda-beda. Berikut beberapa penyebab umumnya:

Jarak dengan sumber penguapan air
Wilayah yang dekat dengan laut, danau, atau rawa biasanya memiliki tingkat kelembaban udara yang lebih tinggi karena proses penguapan berlangsung lebih sering. Sebaliknya, daerah yang jauh dari sumber penguapan ini cenderung lebih kering, karena uap air harus menempuh jarak yang jauh untuk sampai ke sana. Selama perjalanan, uap air ini bisa terdispersi dan tidak cukup untuk membentuk awan hujan.

Perbedaan suhu antara perairan dan daratan
Perbedaan suhu ini memengaruhi pergerakan udara. Saat suhu di perairan lebih tinggi dibanding daratan, maka udara lembap akan bergerak menuju daratan dan kemungkinan hujan akan lebih tinggi di darat. Sebaliknya, saat daratan lebih panas, perairan bisa menjadi tempat turunnya hujan. Fenomena ini mirip dengan proses konveksi yang biasa kita pelajari di pelajaran IPA waktu sekolah.

Arah dan kecepatan angin
Angin punya peran besar sebagai “kurir langit” yang membawa awan hujan dari satu tempat ke tempat lain. Daerah yang sering dilalui angin pembawa uap air biasanya akan lebih sering hujan. Kalau suatu daerah jarang dilewati angin, ya bisa jadi lebih kering karena nggak ada “pasokan” awan hujan.

Pengaruh lokasi terhadap garis khatulistiwa
Wilayah yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa (seperti sebagian besar Indonesia) cenderung memiliki intensitas hujan yang lebih tinggi karena matahari menyinari lebih intens dan proses penguapan terjadi lebih cepat. Daerah-daerah tropis ini memang cenderung mengalami pola hujan yang lebih sering dan tidak menentu.

Selain itu, ada juga faktor-faktor tambahan yang bisa memengaruhi perbedaan hujan antar wilayah, seperti:

1. Ketinggian tempat: Daerah di dataran tinggi lebih sering hujan karena udara dingin memicu kondensasi lebih cepat.

Apa Itu Topografi, Peta Topografi, dan Fungsinya

2. Urban heat island: Kota-kota besar dengan permukaan keras seperti aspal dan beton bisa menciptakan zona panas lokal yang mengganggu pola cuaca sekitar.

Mahasiswa UGM Coba Kurangi Suhu Panas Kota dengan Aspal, Emang Bisa?

3. Polusi udara: Partikel-partikel di udara bisa mengganggu pembentukan awan hujan atau justru mempercepatnya tergantung jenis dan konsentrasinya.

Jakarta has most polluted air in Southeast Asia: Study - City - The Jakarta  Post

Jadi, kalau kamu merasa heran kenapa suatu tempat kehujanan terus, sementara tempat lain kering kerontang—ada banyak faktor yang bekerja di balik layar cuaca.

Kira-kira, menurut kamu, faktor apa lagi yang bisa menyebabkan perbedaan hujan antar wilayah?
Tulis di kolom komentar ya Squad, siapa tahu insight kamu bisa jadi bahan diskusi bareng tim geospasial lainnya!

Jangan lupa share artikel ini ke temanmu, dan terus ikuti @sonar_indonesia untuk dapetin informasi menarik lainnya seputar cuaca, geospasial, dan teknologi!

Continue reading

Marketing Sonar
Sonar Nusantara Indonesia
Sonar Nusantara Indonesia
Halo
Ada yang bisa kami bantu ?
Start Whatsapp Chat